Rabu, 02 Oktober 2024
Teknologi dengan segala bentuk modifikasi AI (Artificial Intelegence) yang dihadirkan menjadi fenomena sekaligus realita yang tidak terhindarkan. Hal ini tentunya memudahkan manusia modern dalam menyelesaikan berbagai persoalan, kebutuhan, dan inovasi yang tak terpikirkan sebelumya. Lebih dari itu, kemajuan dan kecanggilan teknologi dewasa ini menjadi satu keyakinan baru yang merasuki diri banyak orang bahwa kualitas pengamaan dan perlindungan ditentukan oleh kualitas teknologi yang digunakan dengan perhitungan dan analisa detilnya. Pertanyaan reflektif yang bisa saja muncul dari kenyataan konkret ini ialah apakah kemajuan teknologi dapat pula menjadi penentu perlindungan dan keamanan jiwa seseorang? Segala sesuatu haruslah sesuai dengan perhitungan matematis, logis, dan praktis?
Hari ini Gereja memperingati Peringatan Para Malaikat Pelindung. Siapa mereka dan apa perannya bagi saya dan Anda yang beriman katolik ini? Dalam ajaran Gereja Katolik ditegaskan bahwa Allah memberikan malaikat pelindung kepada setiap orang beriman. Peran penting dari malaikat pelindung ialah melindungi dan membimbing manusia pada pemikiran, perkataan, dan perbuatan yang baik dan benar, serta mengarahkan manusia untuk mempersembahkan hidup doa, karya, dan pelayanan terarah kepada Allah semata. Kata kunci penting di sini adalah setiap orang beriman. Keyakinan ini hanya dapat dimengerti dalam konteks iman, bukan teknologi dan pengetahuan ilmiah modern. Maka dari itu, kemajuan teknologi bukanlah pondasi utama guna menciptakan kualitas perlindungan dan pengamanan jiwa, terlebih iman kekatolikan atau kekristenan. Namun, kualitas hati nurani menjadi benteng perlindungan dari godaan si jahat yang dapat menghampiri setiap waktu membawa manusia makin menjauh dan meninggalkan Allah.
Pesan indah Sabda Tuhan hari ini dalam perikop Injil Matius yaitu “Ingatlah, jangan menganggap rendah seorang dari anak kecil ini. Sebab Aku berkata kepadamu: Malaikat mereka di surga selalu memandang wajah Bapa-Ku yang di surga.” (Mat 18:10) Ada pesan apakah di balik ajakan untuk bertobat dan menjadi seperti anak kecil ini guna menjadi yang terbesar dalam Kerajaan Surga? Kekhasan seorang anak kecil yaitu gembira, kreatif, dan rohani. Sifat ini pula yang menjadi upaya setiap orang berimana dalam tuntunan para malaikat pelindungnya untuk terus menerus berupaya merasakan kegembiraan berkat imannya dalam segala dinamika hidup, menemukan kreativitas yang bersumber dari Sabda Tuhan, dan bersyukur karena segala perkara terlampui berkat penyertaan Bapa di surga. Marilah kita menyapa para malaikat pellindung dalam setiap doa, refleksi, dan waktu hening pribadi yang kita sediakan. (RD Daniel Aji Kurniawan)