Hari Minggu ke-14 dalam Masa Biasa [C]
6 Juli 2025
Lukas 10:1-20
Pengutusan ketujuh puluh murid adalah kisah yang unik dalam Injil Lukas. Episode ini mengungkapkan sebuah kebenaran yang penting: pengikut Yesus jauh lebih banyak daripada sekedar dua belas rasul. Tetapi mengapa Dia memilih angka tujuh puluh?
Ada beberapa alasan:
- Sebuah gambaran tentang jumlah pengikut Yesus yang sebenarnya.
Kedua belas rasul bukanlah satu-satunya murid Yesus. Banyak orang lain yang mengikuti dan belajar dari-Nya. Meskipun Dua Belas dipilih sebagai pemimpin komunitas-Nya yang sedang bertumbuh, mereka bukanlah satu-satunya yang berkomitmen pada misi Yesus. Angka tujuh puluh (atau tujuh puluh dua, dalam beberapa manuskrip tua lain) menunjukkan komunitas Yesus yang relatif besar dan juga berdedikasi pada perjuangan Yesus.
- Penggenapan Perjanjian Lama.
Dalam Perjanjian Lama, ada tujuh puluh penatua ditunjuk untuk membantu Musa dan Harun dalam memimpin bangsa Israel melewati padang gurun (Bil 11:16-17). Para penatua ini mendaki Gunung Sinai, di mana mereka bertemu dengan Tuhan dan bahkan mengadakan perjamuan di hadapan-Nya (Kel 24:9-11). Sama seperti Musa dan Harun yang mengandalkan para pemimpin ini untuk memimpin bangsa Israel menuju Tanah Perjanjian, demikian juga Yesus memanggil dan mengutus ketujuh puluh murid-Nya untuk memimpin umat Allah menuju Tanah Perjanjian yang sejati, yaitu Kerajaan Allah.
3. Simbol Kepenuhan dan Perjanjian
Di dalam Alkitab, angka tujuh melambangkan kepenuhan dan perjanjian Allah. Sebagai contoh:
- Penciptaan diselesaikan dalam tujuh hari (Kej 1), yang melambangkan keteraturan dan kesempurnaan ilahi.
- Kata Ibrani untuk “tujuh” (sheva) juga terkait dengan pembuatan perjanjian dengan sumpah. Jadi, dalam bahasa Ibrani, ketika kita mengatakan bahwa kita membuat “tujuh”, itu berarti kita bersumpah (Gen 21:23).
Dengan mengalikan tujuh dengan sepuluh, angka tujuh puluh memperkuat makna ini: kesempurnaan dan perjanjian Allah diperluas kepada lebih banyak orang lagi. Tujuh puluh murid adalah bagian dari rencana Allah untuk membawa penebusan, keteraturan, dan lebih banyak jiwa ke dalam keluarga dan Kerajaan Allah.
Lebih dari Sekedar Angka
Tujuh puluh murid ini bukanlah sekadar statistik. Mereka adalah individu-individu yang unik dengan kisahnya masing-masing. Meskipun Lukas tidak mencatat nama atau detail mereka, Yesus meyakinkan mereka (dan kita) bahwa pengorbanan mereka diketahui dan tidak sia-sia. Yesus tahu persis kesediaan mereka untuk diutus dan pergi ke tempat asing, menghadapi berbagai hal yang tidak diketahui. Beberapa orang mungkin gagal menemukan tempat tinggal, yang lain mungkin kelaparan, sementara beberapa bahkan ditolak dan diejek. Banyak juga yang harus menghadapi setan-setan yang jauh lebih kuat daripada kekuatan manusia. Injil tidak menceritakan secara rinci tentang hal ini, tetapi Yesus sangat mengenal mereka, dan karena itu, meskipun Injil tidak menceritakan kisah mereka, kisah-kisah mereka tertulis selamanya dalam Kitab Kehidupan.
Seperti ketujuh puluh murid ini, kita mungkin merasa kita tidak ada apa-apanya. Kita hanya satu wajah di antara kerumunan orang banyak, hanyalah angka dan statistik, perbuatan kita terlalu kecil untuk dicatat dalam buku-buku sejarah. Tetapi Injil mengingatkan kita: Yesus mengenal dan mengasihi kita masing-masing secara pribadi. Setiap tindakan kasih, sekecil apa pun, sangat berharga bagi-Nya dan dicatat dalam kekekalan.
Valentinus Bayuhadi Ruseno, OP
Pertanyaan-pertanyaan panduan:
Apa yang dapat kita lakukan untuk membantu membangun Kerajaan Allah? Apakah kita bersedia untuk diutus? Apakah kita membandingkan diri kita dengan orang lain? Apakah kita benar-benar percaya bahwa kita dikasihi?