Rabu, 28 Januari 2015
Ibr 10:11-18
Mrk 4:1-20
Bagaimanakah tanah hati kita? Apakah seperti digambarkan dalam Injil sebagai tanah yang subur? Atau berbatu atau penuh dengan semak duri? Tanah berbatu memiliki lapisan tanah yang tipis sehingga tidak memiliki akar yang dalam. Hal itu menggambarkan pribadi yang tidak memiliki iman yang dalam (dangkal). Akibatnya mereka mudah putus-asa dan mudah ingkar janji (tidak setia). Tanah yang penuh dengan semak duri membuat tanaman yang ada tidak bisa tumbuh menjadi besar karena terhimpit oleh semak duri, menggambarkan pribadi yang terhimpit dengan segala macam ketakutan, egoisme dan kelekatan-kelekatan nafsu duniawi.
Sedangkan tanah yang subur merupakan tempat yang baik untuk tanaman agar tumbuh dengan sehat dan akhirnya menghasilkan buah berlimpah. Hal ini menggambarkan pribadi yang kuat dalam iman sehingga bisa mengalirkan banyak perbuatan kasih. Bagaimana agar kita menjadi tanah yang subur dan baik? Jika kita ingin menjadi tanah yang subur, maka jalan yang perlu kita tempuh adalah menjadi pibadi yang rendah hati. Kerendahan hati membuat kita menjadi pribadi yang tidak keras dengan ego kita sendiri, sebaliknya menjadi pribadi yang terbuka dan lemah lembut sehingga memungkinkan untuk bisa menerima segala masukkan yang baik lewat orang lain, pengalaman hidup dan lewat hidup rohani (relasi dengan Tuhan).
Pribadi yang rendah hati lebih mudah untuk diubah menjadi semakin baik. Sebaliknya hati yang keras, sulit untuk menerima masukkan dan bimbingan Tuhan. Kerendahan hati memungkinkan seseorang mengalami bimbingan Tuhan, karena mereka adalah pribadi yang siap belajar dan siap juga untuk mengikuti kehendak Allah. Oleh karena itu hidupnya akan dipenuhi oleh rahmat Tuhan dan mampu berbuah dalam banyak perbuatan kasih.
Tuhan Yesus yang Maha Kasih, Engkau telah menunjukkan jalan bagaimana agar kami menjadi pribadi yang pantas menerima KasihMu dalam hidup kami. Bimbinglah kami selalu agar kami menjadi pribadi yang rendah hati dan akhirnya siap untuk mewartakan Kasih Mu. Demi Kristus, Tuhan dan mengantara kami. Amin.
Trimakasih Romo Didik…mantaaap, utamanya yang menyangkut “kerendahan hati”…..
Salam dari Indonesia.
Trima kasih atas tanggapan yang telah disampaikan, Tuhan memberkati. Amin.