Ester C:12, 14-16, 23-25
(catatan: Bab huruf menandakan kitab tambahan pada Kitab Ester. Tambahan ini berasal dari Perjanjian Lama terjemahan Yunani (Septuaginta). Tergantung dari Alkitab anda, kitab tambahan ini bisa ditemukan digabungkan dengan Kitab Ester atau dipisahkan ke dalam bagian Deuterokanonika)
Mazmur 138
Matius 7:7-12
Anda pasti tahu dongeng terkenal Aladdin dan lampu ajaibnya. Setiap lampu ajaib ini digosok, keluarlah sang Jin yang akan mengabulkan segala permintaan Aladdin. Versi yang paling saya kenal adalah dari Disney dengan Jin yang berwarna biru. Dia berjanji akan mengabulkan apapun permintaan Aladdin, kecuali membunuh orang lain, membuat seseorang jatuh cinta, dan membangkitkan yang sudah mati. Dengan bantuan sang Jin, Aladdin bebas keluar dari gua dan menjadi seorang sultan yang kaya raya.
Robert Foxcroft, seorang penyiar radio dan imam Gereja Anglikan, ketika menderita kanker yang akhirnya menyebabkan ia meninggal dunia pernah berkata:
“Prayer is asking God for the power to do his will.
Magic is asking God to do your will.
I believe in prayer rather than magic.”
Bagi Robert, jika kita mengharapkan hasil doa kita seperti keinginan kita sendiri, maka sama saja seperti menjadikan Tuhan tukang sulap atau tukang sihir yang memenuhi segala permintaan kita, tidak jauh berbeda dengan sang Jin dalam cerita Aladdin.
Sebagai manusia kita pasti punya banyak kebutuhan. Sebagai orang Kristen, doa-doa kita tidak mungkin bisa lepas dari permintaan tolong pada Tuhan untuk membantu kebutuhan kita, terutama hal-hal yang sangat mempengaruhi hidup kita seperti sakit parah, mara bahaya, hidup sangat berkekurangan, dan sebagainya. Tetapi di balik semua doa petisi kita, ada kesadaran bahwa hanya Tuhan yang sungguh tahu kebutuhan kita yang sebenarnya. Doa kita pasti dikabulkan, tetapi sepenuhnya menurut kehendakNya. Karena itulah Yesus mengajarkan doa Bapa Kami: “Jadilah kehendakMu di atas bumi seperti di dalam surga.” Dan kalau kita yakin bahwa Dia mencintai kita, kehendakNya pun pasti untuk kebahagiaan sejati kita dan untuk membuat kita lebih dekat lagi denganNya.
Santo Agustinus pernah berkata bahwa Tuhan sebenarnya tidak perlu diberitahu lagi apa yang kita benar-benar butuhkan. Kita perlu berdoa untuk mempersiapkan diri kita sendiri terhadap apa yang akan Tuhan berikan pada kita. Jika kita hanya fokus pada ide yang sempit tentang bagaimana kita mau Tuhan menjawab doa kita, maka kemungkinan besar kita tidak bisa melihat jawabanNya yang sesungguhnya. Semoga dengan setiap doa kita, mata, hati dan pikiran kita menjadi semakin terbuka lebar untuk melihat dan merasakan jawabanNya.