Bacaan I : Yesaya 42; 1-7
Bacaan Injil : Yohanes 12: 1-11
“Biarkanlah dia melakukan hal ini mengingat hari penguburanKu. Karena orang-orang miskin selalu ada padamu, tetapi Aku tidak akan selalu ada pada kamu”. Inilah perkataan yang disampaikan oleh Tuhan untuk menegur Yudas Iskariot. Yudas merasa sangat sayang melihat Maria meminyaki kaki Tuhan dengan minyak narwastu yang sangat mahal harganya. Maka ia mengatakan bahwa minyak itu dapat dijual dengan harga mahal dan uangnya dapat digunakan untuk membantu orang-orang miskin. Kiranya apa yang dikatakan oleh Yudas ini sangat baik dan masuk akal. Namun kita jangan sampai terkecoh dengan apa yang tampaknya baik. Belum tentu apa yang baik selalu benar. Ada kalanya apa yang baik digunakan untuk menyembunyikan maksud-maksud yang kurang baik. Contohnya adalah kritikan Yudas atas apa yang dilakukan oleh Maria yaitu meminyaki kaki Tuhan dengan minyak narwastu yang mahal harganya. Dengan tegas Tuhan mengtakan bahwa perhatian Yudas atas kaum miskin adalah baik. Namun di lain pihak Tuhan juga mengatakan bahwa perhatian Yudas atas orang miskin yang berlebihan justru menjauhkan dia dari Tuhan.
Berdasarkan hal ini kitapun bisa bertanya pada diri kita sendiri. Apakah segala sesuatu yang kita lakukan murni untuk memuliakan Tuhan ataukah hanya sekedar bersembunyi dari persoalan. Apakah yang kita lakukan sungguh mengandung maksud yang baik ataukah hanya sarana bagi kita untuk melarikan diri dari tanggungjawab dan lain sebagainya.
Terkadang apa yang kita lakukan justru membuat kita jauh dari Tuhan, padahal semuanya awalnya untuk mewujudkan ajaran Tuhan. Misalnya memperhatikan kaum miskin dan papa. Namun bila kegiatan kita ini hanya berdasarkan pada rutinitas maka kegiatan kita ini justru akan menjauhkan kita dari Tuhan. Oleh karena itu setiap kali kita melakukan suatu tindakan hendaknya kita selalu bertanya pada diri kita masing-masing, “siapakah yang aku layani Tuhan ataukah ego pribadiku?”. Jika yang kita layani adalah Tuhan kita berada on the right track, namun jika yang kita layani adalah ego pribadi kita maka kita sedang berada on the wrong track. Semoga rahmat Tuhan selalu berlimpah atas hidup sehingga kita bisa melakukan tindakan-tindakan yang mendekatkan kita pada Tuhan. Amin.
Terima Kasij atas santapan Rohani Senin pagi ini, Semoga apapun segala karya dan pekerjaan yang kita lakukan semuanya demi kemuliaan Allah