Kis 4:1-12
Mzm 116
Yoh 21:1-14

“Great Catch” by James August Swanson
Sekali lagi Yesus menampakkan diri pada muridNya setelah kebangkitanNya. Jika Maria Magdalena mengenaliNya ketika Ia memanggil namanya, dan kedua murid yang berjalan ke Emmaus mengenaliNya saat Ia memecah roti, kali ini para murid mengenaliNya ketika mereka dapat menangkap ikan sebegitu banyaknya ketika hari sudah mulai terang dan dekat dengan dengan pantai. Mereka teringat bagaimana suatu ketika semalaman penuh mereka tidak mendapat satu ikan pun tetapi kemudian bisa menangkap begitu banyak ikan setelah Yesus menyuruh mereka menebar jala (Luk 5:1-11).
Setelah mujizat yang pertama itulah, yang diceritakan dalam Injil Lukas, Petrus, Yakobus, dan Yohanes memutuskan mengikuti Yesus untuk pertama kalinya. Mereka begitu terkesan dengan Yesus sehingga rela meninggalkan pekerjaan mereka sebagai nelayan dan ikut denganNya.
Dalam peristiwa yang kedua dalam Injil Yohanes, para murid kembali melaut untuk menangkap ikan. Yesus sudah wafat di salib dan meskipun mereka mungkin sudah melihat atau mendengar bahwa Dia telah bangkit, mereka berpikir pekerjaan mereka sebagai murid Yesus sudah selesai. Dia tidak ada lagi di tengah-tengah mereka setiap hari. Karena itu mereka kembali ke pekerjaan lama sebagai nelayan.
Tapi tiba-tiba Yesus datang dan mengingatkan kembali bagaimana mereka pertama kali dipanggil untuk mengikutiNya. Sebegitu besarnya kerinduan Petrus sampai dia tidak peduli lagi dengan ikan-ikan yang ditangkapnya, tidak mau menunggu sampai perahu merapat, tetapi dia langsung terjun dan berenang ke pantai untuk menemui Yesus. Petrus dan murid yang lain hari itu seperti dipanggil kembali oleh Yesus. Misi mereka belum selesai. Justru tanggung jawab mereka akan menjadi lebih besar karena Yesus tidak lagi akan bersama mereka secara jasmani, semua inisiatif harus mereka lakukan sendiri. Setelah inilah para rasul mulai mengabdikan diri mereka untuk menyebarkan kabar baik. Di dalam bacaan dari Kisah Para Rasul dikisahkan bagaimana Petrus dan murid yang lain dengan semangat dan keberanian bersaksi tentang Kristus walaupun diancam oleh pemuka agama Yahudi.
Panggilan Tuhan bukan hanya bagi para imam, bruder, atau suster. Setiap dari kita dipanggil oleh Tuhan untuk menjalankan misi yang unik sesuai talenta kita dalam kesatuan dengan rencana karya penyelamatanNya. Tetapi kadang kita putus asa, patah semangat, atau terbuai dengan hal-hal yang lain seperti kekayaan, status, dan sebagainya. Di saat-saat seperti itulah kita berharap semoga Yesus “menampakkan diriNya” pada kita dan mengingatkan kita kembali bagaimana pertama kali kita dipanggil, bagaimana kita pertama kali benar-benar merasakan sentuhan Tuhan yang sangat dalam sampai kita berani menjawab “Ya” pada panggilanNya. Semoga peringatan itu bisa memperbaharui semangat kita untuk menjalankan panggilan kita.