Bacaan I : Sirakh 35: 1-12
Injil : Markus 10: 28-31
Satu hal yang sungguh Tuhan minta dari kita umat manusia adalah senantiasa mengandalkan Tuhan dalam segala keadaan. Tuhan mengatakan bahwa barang siapa meninggalkan rumah, saudara-saudari, ibu atau bapa, anak-anak atau ladangnya, pada masa ini ia akan menerima seratus kali lipat: rumah, saudara-saudari, ibu atau bapa, anak-anak atau ladangnya, sekalipun disertai
berbagai penganiayaan. Sabda Tuhan ini sungguh mengingatkan kita bahwa hidup kita senantiasa ada dalam pemeliharaan Tuhan.
Sebagai balasan atas penyertaan Tuhan dalam hidup kita Tuhan hanya meminta satu hal dari kita yaitu menjauhi kejahatan, dan menolak kelaliman. Orang yang senantiasa mengandalkan Tuhan akan menghindarkan dari dirinya segala sesuatu yang jahat dan keji, karena kejahatan dan kekejian adalah suatu hal yang sungguh sangat dibenci oleh Tuhan. Lantas apakah yang dimaksud dengan kejahatan dan kekejian? Kejahatan dan kekejian adalah sebuah perbuatan yang tidak menghargai kehidupan. Sekian lama, banyak sesama saudara kita hidup dalam budaya kejam dan keji yaitu menggunakan orang lain sebagai sarana untuk memuaskan nafsu kuasa, memuaskan nafsu akan harta benda, sensasi dan berbagai hal buruk yang lain. Semua hal yang buruk itu berujung pada hilangnya nyawa saudara maupun saudari kita yang tak bersalah. Mereka menjadi korban eksploitasi kemanusiaan. Bila kita sungguh mengandalkan Tuhan, maka tak akan pernah terjadi dalam diri kita sebuah rasa tega untuk mengeksploitasi sesama kita hanya untuk memuaskan nafsu ataupun kegilaan kita baik terhadap kuasa maupun harta benda. Semoga Tuhan menghindarkan kita sekalian dari sikap kejam dan keji. Amin. Tuhan memberkati.