Bacaan I : Sirakh 36: 1.4-5a.10-17
Injil : Markus 10: 32-45
Only diamond can cut diamond, only the leader knows the leader. Pepatah ini hendak mengatakan kepada kita bahwa seorang pemimpin yang sejati tahu pribadi-pribadi mana yang dapat dijadikan sebagai pemimpin yang baik. Hanya orang yang memiliki kualitas diri yang baiklah yang dapat dijadikan pemimpin, karena baik buruknya sebuah institusi entah pemerintahan maupun sebuah keluarga tergantung dari kualitas pemimpinnya. Lantas apakah yang dapat kita tarik dari hal ini dan kita gabungkan dengan Injil?
Tuhan hari ini mengingatkan kita bahwa banyak pemimpin saat ini menggunakan tangan besi untuk memimpin bawahannya. Apakah yang dimaksud dengan tangan besi? Maksudnya adalah dengan mengunakan pendekatan kuasa yang kejam, menggunakan kekerasan. Maksud dan tujuan pendekatan kejam dan keras ini adalah untuk menimbulkan efek rasa takut dalam diri bawahannya. Apakah kekerasan cukup efektif untuk menimbulkan rasa takut dalam diri seorang bwahan terhadap atasannya? Ternyata tidak. Kekerasan tidak pernah menimbulkan rasa takut, sebaliknya kekerasan hanya akan melahirkan kekerasan, kekerasan hanya akan menimbulkan balas dendam. Kekerasan tidak pernah menimbulkan rasa hormat. Mahatma Gandhi bapa bangasa India pernah berkata demikian “Kekerasan adalah cerminan jiwa yang rapuh” dan memang realitasnya demikian. Banyak orang melakukan kekerasan karena mereka takut kehilangan kuasa, takut apabila orang lain tidak
menghormati mereka, tidak menghargai mereka. Realitasnya penghargaan orang lain atas diri kita tidak dibangun di atas rasa takut sebaliknya dibangun di atas rasa hormat yang berasal dari kasih yang murni. Oleh karena itulah Tuhan Yesus selalu memerintahkan kita untuk mau mengutamakan kasih dalam hidup kita. Kita diminta untuk saling melayani dalam kasih. Apakah ini mudah? Tidak sama sekali. Namun apa yang sulit bukan berarti tidak mungkin. Segala hal adalah mungkin bila kita mau bekerjasama dengan Tuhan. Seorang pemimpin yang sejati adalah seorang pemimpin yang mau mengasihi bawahannya. Kasih ini hanya dapat terjadi dalam dirinya apabila ia memiliki hubungan yang baik dengan Tuhan. Semoga kita sekalian dapat memiliki kualitas kepemimpinan yang baik berkat relasi kita yang baik dengan Tuhan. Amin. Tuhan memberkati.