Bacaan I : 2 Korintus 4: 7-15

Injil : Matius 20: 20-28

 

Santo Paulus berulang kali mengingatkan kita bahwa kita jangan sampai bermegah atas diri kita sendiri. Sebaliknya kita selalu berusaha untuk menyadari betapa besar rahmat Tuhan yang Ia berikan kepada kita. Rahmat Tuhan itu sedemikian besar dan sempurna, namun semuanya itu Ia letakkan dalam diri kita, bejana tanah liat yang rapuh dan mudah pecah. Memang Tuhan punya renacana yang besar atas diri kita, yaitu agar kita tidak berpuas diri dan senantiasa sadar serta mampu untuk bermegah dalam Tuhan dan bukan atas diri kita sendiri.

Bila kita mampu bermegah dalam Tuhan itu berarti kita menyadari keterbatasan kita dan hanya mengandalkan Tuhan. Di saat kesadaran ini menguasai diri kita, maka kitapun menjadi pribadi yang tidak mudah mengandalkan kekuasaan ataupun jabatan kita untuk menindas orang lain. Kita pun juga akan menjadi orang yang tidak mudah untung nggege mongsa (memaksakan kehendak kita supaya terjadi). Kisah dari anak-anak Zebedeus mengajari kita bahwa yang Tuhan harapkan dari kita bukanlah kuasa namun sebaliknya, bagaimana menggunakan kuasa itu untuk melayani sesama yang kecil dan lemah. Kebesaran seseorang bukan terletak dalam kuasa maupun jabatannya, sebaliknya terletak dalam kemampuannya untuk mengabdikan dirinya bagi kebaikan sesama yang lemah dan terpinggirkan. Amin. Tuhan memberkati.

Doa:

Ya Yesus Kristus Tuhan dan gembala kami, Engkau telah mengajari kami untuk hidup dan bermegah hanya dalam Engkau. Engkau juga telah membimbing kami supaya menggunakan hidup kami untuk melayani sesama kami yang lemah dan tersingkir. Maka kami mohon bantuanMu agar di saat-saat kami sesat serta merasa lemah dalam pelayanan Engkau berkenan untuk menguatkan dan menyemangati kami kembali. Ini semua kami mohon demi Kristus Tuhan dan Pengantara kami. Amin.