Jumat, 26 Februari 2016
Kej 37:3-4,12-13a,17b-28
Mat 21:33-43,45-46
Untuk bisa percaya kepada Tuhan Yesus Kristus seseorang tidak bisa hanya mengandalkan pengetahuannya. Ditujukkan dalam injil sekalipun orang Farisi dan Ahli Taurat, namun mengapa mereka sulit bisa menerima kehadiran Yesus dalam hidup mereka. Untuk bisa mengalami kasih dan kebaikan Tuhan diperlukan pertama-tama kerendahan hati. Dengan sikap ini, manusia bisa menyadari siapa dirinya yang sebenarnya dihadapan Tuhan.
Sikap sombong berlawanan dengan kerendahan hati. Orang Farisi sulit menerima kehadiran Yesus karena hatinya tertutup oleh kesombongan dan keangkuhan. Mereka merasa memiliki pengetahuan yang tinggi dan oleh karenanya mereka merasa lebih dari yang lain. Ketika Yesus datang, mereka merasa tersaingi dan akhirnya menolak kehadiran Yesus.
Dalam menghayati iman dengan setia diperlukan sikap rendah hati. Sikap ini menjadi landasan iman bisa bertumbuh. Sikap rendah hati ini membuat manusia menyadari segala kekurangnya dan mampu menyerahkan diri dan mengandalkan Allah. Dengan sikap ini, maka Allah akan bisa tinggal di dalam hatinya dan menuntun hidupnya serta menugerahkan damai dan suka cita.
Marilah berdoa;
Tuhan Yesus yang Maha Kasih, anugerahilah sikap rendah hati agar kami hidup semakin dekat denganMu. Bimbinglah kami agar kami tidak jatuh dalam kesombongan sehingga kami semakin mampu mengandalkan dan bersandar kepada Mu. Dikaulah Tuhan dan pengantara kami, Amin.