Jumat, 30 September 2016

 

Ayb 38:1,12-21, 39:36-38

Luk 10:13-16

Yesus berkata dengan keras kepada warga kota Khorazim, Betsaida, dan Kapernaum karena mereka sulit untuk terbuka menerima tawaran belaskasih Allah dengan cara bertobat. Allah mengulurkan tangan Nya kepada mereka, namun mereka menolakNya. Setiap pribadi manusia memiliki kebebasan untuk memilih dan menentukan jalan hidupnya, maka Allah pun juga tidak pernah memaksa manusia.

Allah tetap setia pada tujuanNya dan Dia tidak berhenti untuk menarik semua orang untuk menerima Nya dalam hidupnya. Bahkan Allah telah turun ke dunia untuk mejumpai manusia secara langsung. Mengapa Allah sangat rindukan untuk menarik setiap pribadi dekat dengan Nya? Karena Allah merindukan manusia bisa menerima keselamatan kekal dan damai dari Nya. Semua itu membuktikan bahwa Allah sangat mengasihi setiap pribadi manusia dan menunjukkan betapa manusia sering kali bersikap sombong karena menolak belaskasih Allah.

Mengapa manusia sering kali engan untuk bersandar pada kekuatan dan belaskasih Allah? Ketika manusia belum menjadi apa-apa, tidak ada kesulitan untuk datang dan bersandar pada belaskasih Allah. Namun sebaliknya ketika manusia memiliki segala-galanya, mereka sering kali menjadi lupa akan siapa dirinya dihadapan Allah dan bahkan tidak merasa membutuhkan kekuatan Allah lagi. Jika tidak hati-hati dengan harta-benda, kekuasaan dan kesenangannya, manusia akan jatuh pada kesombongan dan lebih percaya pada kekuatan diri sendiri dan menjadikan dirinya sebagai pusat dari hidupnya.

Marilah berdoa,

Allah yang Maha Kasih, kami telah menerima anugerah panggilan menjadi murid-murid Mu. Tanamkanlah dalam diri kami kesadaran bahwa semua bisa terjadi karena belaskasihMu, agar kami semakin setia dan siap untuk pergi mewartakan kasih kepada semua orang terutama kepada mereka yang membutuhkan pertolongan. Demi Kristus Tuhan dan penyelamat kami, Amin.