Jumat, 31 Maret 2017

 

Keb 2:1a,12-22

Yoh 7:1-2,10,25-30

 

Orang-orang Yahudi berusaha menangkap Yesus Kristus namun saatnya belum tiba sehingga rencana mereka tidak berhasil. Mereka berusaha menangkap Yesus karena mereka tidak percaya bahwa Yesus Kristus adalah datang dari Allah yaitu Messias. Orang Yahudi berpegang pada Taurat dan kehadiran Yesus dianggap melawan hukum-hukum Taurat.  Kehadiran Yesus bagi mereka bukan menjadi suatu berkat yang menyelamatkan namun dianggap sebagai acaman. Berbeda dengan orang-orang yang sederhana, mereka bersuka cita karena merasakan kehadiran Yesus Kristus sebagai penyelamat/Messias.

Inti dari persoalan orang-orang Yahudi yang menolak Yesus adalah mereka menutup hatinya untuk kehadiran Yesus Kristus.  Manusia memiliki kebebasan untuk memilih jalan hidupnya, namun jika salah dalam memilih maka akan menjauhkan manusia dengan Tuhan. Kehadiran Yesus ingin menarik semua manusia menjadi murid-murid Nya sehingga mereka bisa menerima warisan keselamatan. Cinta Kristus kepada manusia adalah anugerah Allah yang membutuhkan jawaban dari manusia.

Sebagai murid-murid Kristus, kita telah menerima anugerah iman dari Allah.  Sudah selayaknya kita bersyukur atas anugerah tersebut dan mengembangkan iman dalam hidup hingga akhirnya iman tersebut berbuah dalam perbuatan-perbutan yang baik. Kristus yang dihanyati mendorong kita untuk peduli dan bermurah hati kepada sesama yang menderita. Kebahagian dan damai muncul dari hati yang selalu penuh dengan belas kasih. Oleh karena itu iman pada Yesus Kristus perlu terus dirawat agar hidup kita semakin berbuah dalam kasih.

 

Marilah berdoa,

 

Allah yang Maha Kasih, kami bersyukur atas cinta dan kebaikan Mu.  Doronglah kami untuk selalu mengutamakan kehendak Mu. Sebab dengan mengikuti kehendak Mu kami akan menerima keselamatan Mu. Demi Kristus Tuhan dan pengantara kami. Amin.