Rabu Pekan Biasa XXX, 1 November 2017
Bacaan: Wahyu 7:2-4.9-14; 1Yoh 3:1-3; Matius 5:1-12a
Hari Raya Semua Orang Kudus
“Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga”. Semua orang kudus yang kita rayakan pada hari ini disebut ‘berbahagia’, karena mereka telah memasuki Kerajaan Sorga. Memasuki Kerajaan Sorga berarti memasuki kebahagiaan abadi dalam persatuan dengan Allah Tritunggal. Mereka harus melalui perjalanan panjang untuk memasuki Kerajaan Sorga ini dengan menjadi miskin di hadapan Allah. Sikap miskin di hadapan Allah menunjukkan sikap taat kepada Allah dan selalu melakukan Kehendak Allah. Hidup para kudus ini selalu terarah kepada Kehendak Tuhan dan mereka berjuang untuk mewujudkannya. Sekarang mereka boleh berbahagia, yang digambarkan sebagai rombongan orang yang berpakaian putih, yakni tanda kemuliaan.
Hadirnya para kudus di dalam kehidupan Gereja ini mau menunjukkan bahwa kita semua pun sedang menuju ke Kerajaan Sorga dan akan bersatu dengan mereka semua. Maka tidak ada yang mustahil, semua orang dapat mencapainya. Dalam perjuangan kita sekarang ini di tengah dunia, kita tetap harus ingat akan prioritas hidup kita. Yang menjadi tujuan dan prioritas hidup kita adalah kebahagiaan dalam persatuan dengan Allah di Sorga. Oleh sebab itulah hidup kita sejak sekarang pun sudah diselaraskan dengan tujuan kita ini. Panggilan kita sebagai pengikut Yesus adalah menjadi kudus, maka bukan sesuatu yang mustahil jika sungguh dipersiapkan. Memang dalam perjalanan menuju kekudusan itu ada berbagai tantangan yang mungkin saja bisa mengendorkan semangat kita. Namun kesetiaan kita diperlukan untuk dapat menyelesaikan perjalanan ini.
Jangan takut dalam melangkah karena Roh Allah selalu menyertai kita. Oleh sebab itulah, kita selalu mempunyai pengharapan yang tidak akan pernah pudar. Pengharapan kita itu nyata dan semakin dikuatkan dengan iman yang selalu kita jaga supaya tidak luntur. Di tengah dunia yang sedang menggoncangkan iman kita ini, kita harus semakin kuat dibantu oleh semua orang kudus yang selalu ada bersama kita. Mereka sudah melalui saat berat dalam perjuangan iman dan mereka tetap bertahan sampai akhir. Semuanya hanya mungkin dalam persatuan dengan Tuhan yang senantiasa mencintai kita sampai akhir.
Berkat Tuhan.