Rabu Pekan Biasa V, 12 Februari 2020
Bacaan: 1 Raj. 10:1-10; Markus 7:14-23
Sering terdengar dalam pembicaraan kita, orang mengucapkan kata ‘najis’, begitu pula yang terjadi dalam kehidupan bangsa Yahudi. Ungkapan ini mau mengatakan sesuatu yang ada di luar diri kita, entah barang, tindakan atau terkadang dituduhkan kepada sesama manusia. Dengan tegas, Yesus membalik pendangan umum ini dengan mengatakan bahwa apa yang keluar dari seseorang, itulah yang menajiskan. Perkataan Yesus ini membawa kita semua kepada sebuah permenungan yang mendalam, bukan mengenai hal lain atau orang lain, melainkan mengenai diri kita sendiri.
Yeus mengingatkan kita semua bahwa bukan yang masuk ke dalam diri kita atau yang di luar kita yang najis atau kotor, namun semua yang tidak baik, yang kita keluarkan dari dalam diri kita untuk sesama kita. Terkadang kita tidak sadar bahwa perkataan dan tindakan kita sungguh melukai dan menyakiti hati sesama kita bahkan kadang juga sampai menghancurkan sesama kita. Itulah yang menjadi tindakan najis, yang bukan hanya kotor namun busuk dan merusak sesama. Yesus dengan tegas mengatakan bahwa perhatian terutama tertuju kepada sesama manusia bukanlah barang atau benda. Semua yang jahat, baik pikiran, perkataan dan tindakan yang kita lakukan kepada sesama kita, itulah yang najis dan menajiskan orang.
Kita semua disadarkan akan siapa diri kita dan bagaimana tindakan dan sikap kita terhadap sesama kita selama ini. Kita mendapat banyak karunia dan rahmat, semuanya itu telah menjadi berkat bagi kita. Oleh sebab itulah kita perlu membagikan berkat itu kepada sesama, bahkan hidup kita pun harus menjadi berkat bagi orang lain. Saatnya kita menjauhkan diri dari semua yang najis dan menajiskan, saatnya kita semakin menguduskan diri kita dan sesama dengan menyalurkan berkat Tuhan melalui pikiran, perkataan dan tindakan kita.