Hari Kamis sesudah Rabu Abu 

Ul. 30:15-20; Luk. 9:22-25

Kata Yesus kepada mereka semua: “Setiap orang yang mau mengikut Aku harus menyangkal dirinya, memikul salibnya setiap hari dan mengikut Aku.” Kata-kata Yesus mengungkapkan dengan sangat jelas mengenai tanggung jawab personal dalam mengikut Dia. Setiap orang punya tanggung jawab untuk menyangkal diri, memikul salib, dan mengikut Yesus. Injil hari ini menyampaikan suatu pilihan yang luar biasa. Yesus mengajak kita untuk menomorsatukan kehendak Allah. 

Kita semua tentu masih memiliki ingatan segar tentang penerimaan abu kemarin. Rabu Abu yang adalah penanda dimulainya masa prapaskah, yakni masa untuk membina semangat tobat dengan mengajak kita untuk lebih rajin mendengarkan Sabda Allah dan berdoa sehingga kelak pada waktunya kita siap merayakan Misteri Paskah.  Kitab Ulangan dalam bacaan pertama memerintahkan kepada Bangsa Israel, “……… karena pada hari ini aku memerintahkan kepadamu untuk mengasihi TUHAN, Allahmu, dengan hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya dan berpegang pada perintah, ketetapan dan peraturan-Nya, supaya engkau hidup dan bertambah banyak dan diberkati oleh TUHAN, Allahmu, di negeri ke mana engkau masuk untuk mendudukinya.”

Sama seperti Israel harus memilih, kita pun diminta untuk memilih, “Tetapi jika hatimu berpaling dan engkau tidak mau mendengar, ………. maka aku memberitahukan kepadamu pada hari ini, bahwa pastilah kamu akan binasa.” (Ul. 30:17-18). Yesus menghendaki kita mengikuti Dia, meneladani hidup-Nya yang memuliakan Allah.  Dalam masa pertobatan ini, mari kita bertanya pada diri kita masing-masing: Adakah kebiasaan, kecenderungan dan sikap dalam hidup kita yang harus kita tinggalkan dan ubah demi memilih untuk mengikuti Yesus?

Tuhan memberkati niat dan usaha-usaha kita untuk menjalani pertobatan ini.