HARI KAMIS DALAM MINGGU PERTAMA PRAPASKAH
Ester C:12, 14-16, 23-25Matius 7:7-12
Saudara-saudariku terkasih,
Orangtua pasti akan selalu memberi yang terbaik untuk anak-anaknya. Namun tidak berarti semua yang diminta anak-anaknya akan terpenuhi. Itulah orangtua yang bijaksana, yang benar-benar tahu apa yang baik dan boleh diberikan, mengabulkan permintaan anak=anaknya. Saya ingat ketika masih kecil, saya bernegosiasi dengan mama untuk tinggal saja di rumah ketimbang ke sekolah. Dengan tegas mama mengatakan bahwa saya harus ke sekolah, bapak sebagai kepala sekolah sudah pagi-pagi ke sekolah. Akhirnya sepupu saya yang paling besar yang tinggal bersama kami menghantar saya ke sekolah tetapi harus duduk di pundaknya. Ketika itu saya masih di kelas satu Sekolah Rakyat (sebelum diganti menjadi Sekolah Dasar). Pengalaman itu masih terus saya ingat, bagaimana sepupu saya menghantar saya ke sekolah.
Lalu berbicara tentang “doa”, semoga kita tidak perlu harus bernegosiasi dengan Tujan, berbasa basi dan atau cengeng. Kita tentu sudah bisa menjadi lebih dewasa dalam berkomunikasi dengan Tuhan. Apabila doa kita tidak atau belum terkabulkan bukan berarti Allah sudah tidak mempedulikan atau tidak mendengar kita lagi. Tuhan tahu apa dan kapan permohonan kita akan dikabulkan, seringkali terjadi tanpa kita sadari (surprisingly). Permohonan kita kiranya tidak sampai membuat kita materialistis. Tetapi Tuhan akan memberikan yang terbaik dan yanng benar-benar kita perlu. Tuhan tidak pernah akan mengingkari janjiNya.
Saudara-saudariku, inilah pengalaman Ester dalam bacaan pertama hari ini. Ester mengungkapkan kecemasannya kepada Allah dan mengharapkan agar Allah tidak pernah akan meninggalkan, mengingkari janjiNya kepada bangsa Israel, umat pilihanNya. Pengalman pahit yang Ester alami, menghadapi musuh-musuh yang sedang akan memusnahkan bangsa Israel umat pilihan Allah. Ester memohon kepada Allah karena ia tahu bahwa hanya kepada Allah lah ia berharap.
Dalam pengalaman hidup kitapun kiranya kita selalu percaya dan teguh/kuat dalam iman kita kepada Allah, apapun tantangan/hambatan yang kita hadapi dalam hidup ini. Karena kita menyadari bahwa fokus ziarah hidup kita ini nanti kelak berbahagia bersama Bapak dalam kehidupa kekal. Kita percaya bahwa segala sesuatu yang kita peroleh selama berziarah di bumi ini menghantar kita ke kehidupan kekal sejauh kita selalu hidup suci dan baik di hadapan Nya. Sangat mungkin kita belum atau kadang-kadang belum melihat dengan jelas apa yang menjadi kehendak Allah untuk kita, tetapi kita percaya bahwa Tuhan tak pernah akan meninggalkan kita.
Oleh karens itu kita masih akan terus melanjutkan doa yang Yesus ajarkan kepada kita yakni doa “Bapak kami”. Apapun yang terjadi dan yang kita alami dalam kehidupan ini semoga kita selalu teguh dan setia berjalan bersama Tuhan dan dalam Tuhan. Amin.