Rabu, 11 November 2020
Hari Raya Peringatan St. Martinus dari Tours
Titus 3:1-7
Mazmur 23
Lukas 17:11-19
Di mana gereja favorit anda?
Jawabannya tergantung dari banyak kriteria setiap orang. Mungkin ada yang suka sebuah gereja karena masih bersih baru dibangun. Ada yang suka karena AC-nya dingin. Ada yang karena arsitekturnya mengingatkan gereja Gotik di Eropa. Ada yang karena homili romonya enak. Ada yang karena musik dan paduan suaranya yang bagus. Dan sebagainya.
Polemik tentang tempat mana yang dianggap paling pantas untuk memuja Allah menjadi sumber perselisihan antara bangsa Samaria dan bangsa Yahudi di jaman Yesus. Orang Samaria percaya bahwa mereka memegang tanpa putus tradisi Musa karena mereka tetap tinggal di tanah mereka ketika bangsa Yahudi dibuang ke Babilonia. Setelah kembali dari pembuangan, orang Samaria menganggap banyak orang Yahudi membawa kembali kepercayaan asing ke dalam tradisi mereka. Mereka juga menganggap bahwa Gunung Gerizim adalah tempat terkudus di dunia. Bait Allah yang dibangun orang Yahudi di Yerusalem setelah kembali dari pembuangan dianggap sebagai invensi modern.
Karena itu ketika Yesus menyembuhkan kesepuluh orang berpenyakit kusta dan menyuruh mereka menunjukkan diri kepada para imam sesuai dengan hukum Taurat, si orang Samaria pantas untuk bingung. Apakah dia harus kembali ke imam-imam Samaria di Gerizim atau imam-imam Yahudi di Yerusalem? Akhirnya dia memutuskan untuk kembali kepada Yesus. Dengan imannya, ia percaya bahwa Yesuslah iman yang benar, bait Allah yang baru, di mana Tuhan benar-benar hadir. Yesus sendiri pernah berkata kepada sang perempuan Samaria bahwa akan tiba saatnya orang tidak akan lagi bertanya apakah harus menyembah Allah di Gunung Gerizim atau Yerusalem. (Yoh 4:21)
Semoga Injil hari ini mengingatkan kita, bahwa elemen terpenting dari doa dan penyembahan kita terhadap Allah adalah Kristus sendiri. Karena itu, sebagaimanapun bagusnya gedung gereja atau homili romonya atau paduan suaranya, tidak ada artinya sama sekali jika Kristus tidak menjadi pusat dan fokus penyembahan kita.