Kamis, 12 November 2020
Hari Raya Peringatan St. Yosafat

Filemon 7-20
Mazmur 146
Lukas 17:20-25

Pemilihan Umum di Amerika Serikat baru saja berakhir. Ada beberapa orang yang memilih presiden seperti memilih seorang juruselamat, seorang yang dianggap akan dapat menyelamatkan negara Amerika dari ancaman-ancaman baik dari luar maupun dari dalam. Pemikiran semacam ini semakin dipergunakan oleh partai-partai politik semata-mata untuk memperoleh suara sebanyak mungkin.

Memang sudah tendensi manusia di mana ketika banyak terjadi kekacauan dan ketidakpastian, kita mencari figur penyelamat yang dapat membereskan semua masalah dengan sekejap. Hal ini juga diharapkan oleh orang Farisi yang bertanya kepada Yesus tentang kedatangan kerajaan Allah. Yesus mengantisipasi juga orang-orang yang akan mengambil kesempatan dengan mengaku-ngaku mewakili kerajaan Allah, seperti seorang politikus yang lihai. Kita diperingatkan untuk tidak mempercayai orang semacam itu. Lantas bagaimanakah kita mengenali kerajaan Allah yang sebenarnya?

Jawaban Yesus mengagetkan orang Farisi dan kita semua. Kerajaan Allah ada di antara kamu. Dalam bahasa Yunani aslinya, kata ini dapat juga berarti kerajaan Allah ada di dalammu. Santo Lukas mungkin memang bermaksud menggunakan kedua maksud ini. Kerajaan Allah hadir di antara kita ketika karya penyelamatan Yesus, penyembuhan dan rekonsiliasi, terjadi di antara kita. Kerajaan Allah ada di dalam kita ketika kita setia menjawab panggilan Yesus upayanya ditujukan pada setiap pribadi kita.

Daripada kita mencari-cari figur politik yang akan menyelamatkan kita, atau mencari kerajaan Allah di luar sana, dengan kuasa Yesus kita bisa membantu mewujudkan kerajaan Allah itu dengan perbuatan kita. Sebagai muridnya yang meneruskan misinya di dunia ini, hendaklah kita menjadi sumber kesembuhan bagi orang sakit, penghiburan bagi yang terluka, perdamaian bagi yang berselisih, dan kasih di tengah kebencian.