Header image alt text

indonesian catholic online evangelization

Di dalam Dia ada keindahan dan kebahagiaan

Posted by admin on September 15, 2025
Posted in Podcast 

Rm Gunawan Wibisono O.Carm

Audio Podcast Link

Menjadi Sarana Allah

Posted by admin on September 15, 2025
Posted in renungan 

RP Hugo Yakobus Susdiyanto O.Carm

Lukas 7:11-17

Pw, St. Kornelius dan St. Siprianus

Selasa, 16 September 2025

Manusia berasal dari tanah dan kelak akan kembali ke tanah. Ini adalah konsep umum atau ajaran ditemukan dalam berbagai agama dan filosofi, misalnya Islam [surat Thaha ayat 55] dan Kristen [Kej 3:19]. Meski demikian, ketika menghadapi peristiwa kematian, terlebih orang yang kita cintai, maka rasa sedih selalu ada.

Warta hari ini mengisahkan tentang Yesus membangkitkan seorang pemuda di desa/kota Nain, di wilayah Galilea. Dalam Bahasa Ibrani: Kata “Nain” (נעים) berarti “menyenangkan” atau “indah”. Dalam warta ini terjadi pertukaran gerak yang indah. Yesus dan para murid-Nya mendekati Nain, yang indah, menyenangkan. Sementara orang banyak bersama janda yang kehilangan anaknya meninggalkan yang indah, yang menyenangkan. Dengan kata lain, mereka akan kehilangan yang indah, yang menyenangkan. Yesus datang dan mengembalikan yang indah, yang menyenangkan. Kepada janda yang kehilangan anak laki-laki, penopang hidupnya, Yesus menegaskan, “Jangan menangis!” Dan kepada pemuda, yang menjadi penopang hidup ibunya, Yesus dengan kuasa sabda-Nya memerintahkan, “Hai anak muda, Aku berkata kepadamu, bangkitlah!”. Pemuda yang telah meninggal itupun bangkit, Yesus menyerahkan kepada ibunya. Melihat hal itu orang banyak berkata, “Seorang nabi besar telah muncul di tengah-tengah kita,” dan “Allah telah melawat umat-Nya.”

Pesan warta hari ini antara lain: pertama, sebagaimana yang Tuhan Yesus lakukan bagi janda yang malang, demikian pula Dia selalu memberikan yang berguna kepada kita setiap hari. Tuhan Yesus kiranya tahu yang kita butuhkan. Karenanya, Dia memberikan segala yang kita butuhkan. Kedua, Tuhan Yesus bersabda, “Akulah kebangkitan dan hidup; barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun ia sudah mati” [Yoh 11:25]. Mukjizat yang Dia lakukan bagi pemuda, yang sudah mati mengajarkan kepada kita bahwa Dialah, Sang Penebus, yang menyelamatkan dan akan memberikan kehidupan kekal bagi kita manusia yang percaya kepada-Nya. Ketiga, Tuhan Yesus memberikan teladan bagi kita tentang bagaimana mewartakan Kasih kepada sesama, terlebih mereka yang lemah, tersingkir dan difabel [janda dalam konteks Yahudi]. Semoga dalam hidup dan kehidupan ini kita dapat menjadi sarana Allah dalam menyalurkan kasih dan rahmat-Nya bagi sesama.

Kita belajar dari Maria dalam mengikuti Yesus

Posted by admin on September 14, 2025
Posted in Podcast 

Rm Gunawan Wibisono O.Carm

Audio Podcast Link

Santa Maria Berdukacita

Posted by admin on September 14, 2025
Posted in renungan 

Rm Gunawan Wibisono O.Carm
15 September 2025
Ibr 5, 7-9 + Mzm 31 + Yoh 19, 25-27

Lectio
Pada waktu itu dekat salib Yesus berdiri ibu-Nya dan saudara ibu-Nya, Maria, isteri Klopas dan Maria Magdalena. Ketika Yesus melihat ibu-Nya dan murid yang dikasihi-Nya di sampingnya, berkatalah Ia kepada ibu-Nya: “Ibu, inilah, anakmu!” Kemudian kata-Nya kepada murid-murid-Nya: “Inilah ibumu!” Dan sejak saat itu murid itu menerima dia di dalam rumahnya.

Meditatio
Maria benar-benar memberi hati kepada sang Puteranya, dan sekaligus Yesus sang Putera menjadi sang Buah hati bagi ibuNya. Yesus bukanlah anak mama yang selalu mengikuti kemauan sang ibu; segala kemauan ibu akan selalu dikerjakan. Sebaliknya, Maria adalah mama Anak, karena segala yang dikerjakan sang Putera diikutinya dengan setia. Sebuah pedang akan menembus jiwamu, sebagaimana dikatakan Simeon (Luk 2), tidak membuat Maria mundur teratur; malah dia terus maju ikut memanggul salib kehidupannya. Sebagaimana ‘sang Anak telah belajar taat, dan ini nyata dari segala yang telah dideritaNya’ (Ibr 5), demikianlah Maria taat dan setia pada kehendak Tuhan sebagaimana dinubuatkan Simeon.
“Ibu, inilah, anakmu!”, kata Yesus kepada Maria sang ibu, yang berdiri di samping salibNya, dan kepada murid-murid-Nya Yesus menegaskan: “Inilah ibumu!”. Maria benar-benar dimintai tolong mendampingi para muridNya, agar mereka setia juga dalam memanggul salib kehidupan; dan para murid diminta untuk berani belajar kepada sang ibu untuk menjadi muridNya yang setia.
Hendaknya kita belajar dari Maria, dan meminta bantuan doanya, dalam mengikuti Kristus sang Putera.

Oratio
Yesus Kristus, Engkau memberikan Maria bagi kami kami untuk menjadi teladan setia dalam mengikuti Engkau. Rahmatilah kami menjadi orang-orang yang setia. Amin.

Contemplatio
“Inilah ibumu!”

Vigil Prayer For Fr Samuel Nasada OFM on 09-18-2025 7:00 pm PST

Posted by admin on September 13, 2025
Posted in news 

Translate »