Jumat, 28 Mei 2021
Markus 11:11-26
Yesus menyatakan bahwa iman memiliki kekuatan yang sangat besar. Oleh karena itu jika seseorang memiliki iman, ia akan menerima dan mengalami mujizat-mujizat di dalam hidupnya karena imannya kepada Allah yang Maha Baik. Aku berkata kepadamu : Sesungguhnya barangsiapa berkata kepada gunung ini: Beranjaklah dan tercampaklah ke dalam laut! Asal tidak bimbang hatinya, tetapi percaya, bahwa apa yang dikatakannya itu akan terjadi, maka hal itu akan terjadi baginya. “(Mrk 11:23). Iman berkaitan dengan relasi Allah dan sesamanya. Seseorang beriman berarti memiliki relasi yang baik dengan Allah dan sesamanya. Oleh karena itu keduanya harus berjalan seiring bersama. Dengan demikian ketika seseorang mau berdoa atau berkomunikasi dengan Alllah, terlebih dahulu ia harus membereskan relasinya dengan sesamanya, jika ada sesuatu yang kurang baik menyangkut sesamanya karena kebencian, dendam, kemarahan, iri hati, dll. “Dan jika kamu berdiri berdoa, ampunilah dahulu sekiranya ada barang sesuatu dalam hatimu terhadap seseorang, supaya juga Bapamu yang di sorga mengampuni kesalahan-kesalahanmu. Tetapi jika kamu tidak mengampuni, maka Bapamu yang di sorga juga tidak akan mengampuni kesalahan-kesalahanmu.”(Mrk 11:25-26).
Dengan demikian iman bukan suatu rumusan doa, tetapi kepercayaan kepada Allah yang menjadikan Allah hidup di dalam diri seseorang dan menjadi pusat hidupnya. Oleh karena itu dari iman mengalir kasih kepada Allah dan kasih kepada sesama. Karena hatinya dipenuhi dengan kasih Allah, maka kejahatan tidak akan mendapat tempat di dalam diri seseorang. Jika ada sesuatu yang tidak berkenan kepada sesamanya, ia akan segera berdamai dengannya, sebab ia tidak menyukai kejahatan atau dosa. “Segeralah berdamai dengan lawanmu selama engkau bersama-sama dengan dia di tengah jalan, supaya lawanmu itu jangan menyerahkan engkau kepada hakim dan hakim itu menyerahkan engkau kepada pembantunya dan engkau dilemparkan ke dalam penjara.”(Mat 5:25). Allah yang hadir di dalam diri Yesus Kristus dengan tegas menyatakan bahwa mereka yang percaya kepada-Nya mendapat perlindungan dari segala yang jahat. “Aku tidak meminta, supaya Engkau mengambil mereka dari dunia, tetapi supaya Engkau melindungi mereka dari pada yang jahat.”(Yoh 17:15).
Orang beriman adalah orang yang berjalan bersama dengan Yesus Kristus. Ia melakukan hal-hal yang sama seperti yang telah dilakukan oleh Yesus. Oleh karena itu mereka menjadi alter Kristus, artinya mereka hidup serupa dengan Yesus Kristus. Iman kepada Yesus Kristus menghantar orang tersebut untuk berani bertindak untuk mengampuni dan mengasihi sesamanya. “Demikian juga halnya dengan iman; Jika iman itu tidak disertai perbuatan, maka iman itu pada hakekatnya adalah mati.”(Yakobus 2:17). Iman yang disertai dengan perbuatan menjadikan seseorang siap menerima berkat-berkat dari Tuhan dan membagikan berkat-berkat tersebut untuk sesamanya dalam perbuatan-perbuatan kasih. Jika seseorang berlimpah berkat namun hanya untuk dirirnya sendiri, maka pertanyaanya apakah ia sungguh beriman?
Serawai, Rm. A. Didik Setiyawan, CM