Bacaan I : Wahyu 15:1-4
Bacaan Injil : Lukas 21:12-19
Dalam wawancara dengan majalah berbahasa Spanyol “La Vanguardia” tengah tahun ini, Paus Fransiskus menyatakan keprihatinannya yang mendalam tentang penganiayaan terhadap orang-orang Kristiani saat ini, yang dinyatakannya “lebih dalam daripada masa abad-abad pertama Gereja”. Ia menandaskan bahwa saat ini lebih banyak martir Kristiani dibanding periode tersebut, karena jumlah umat yang juga jauh lebih besar.
Beliau juga menyatakan masalah ini agak peka untuk dibicarakan terbuka. Meski demikian beliau lalu menunjuk adanya larangan di beberapa tempat untuk memiliki Alkitab, mengajarkan agama atau sekedar memakai kalung salib. Pada kesempatan lain, Paus juga menyatakan kebebasan beragama sebagai hak asasi manusia harus dilihat melampaui sekedar soal peribadatan pribadi. Kebebasan ini juga mencakup kebebasan untuk hidup seturut prinsip-prinsip etika dan moral sebagai konsekuensi kebenaran yang dihayati, baik yang bersifat pribadi maupun publik. Persoalannya, mereka yang membela kebenaran tentang harkat kemanusiaan dan konsekuensi-konsekuensi etiknya bisa juga mengalami penganiayaan.
Bacaan Injil hari ini menyinggung tentang penderitaan anggota Gereja yang dianiaya karena iman mereka. Penghiburan diberikanNya pula dalam nasehat: mereka yang bertahan akan mendapatkan keselamatan. Janji penyertaan juga diberikan saat Ia menyatakan bahwa Ia akan memberikan anugerah kebijaksaan dan kata-kata pernuh hikmat pada waktunya. Di sisi lain, dukungan selalu diperlukan dari saudara-saudari lain, karena kita juga menghayati keberadaan kita sebagai satu tubuh. Karenanya Paus Fransiskus tak segan menulis ke PBB menyatakan keprihatinannya atas nasib umat Kristiani dan kaum minoritas lain di Irak Utara yang dikuasai ISIS. Karenanya Paus juga mengundang kita untuk terus berdoa bagi saudara-saudari kita yang teraniaya. Sambil mensyukuri perubahan yang mulai nampak terjadi di Indonesia yang menurut lembaga “Open door” tahun lalu menduduki rangking 47 dunia dalam hal penganiayaan Gereja, mari kita tundukkan kepala dan berdoa bagi saudara-saudari kita yang menderita terutama di Irak, Syria, Somalia, Nigeria, dan di Indonesia.
