Ibr 10:19-25

Mrk 4:21-25

Tuhan menganugerahkan iman kepada kita bukan untuk disimpan sendiri, namun untuk dihayati agar bisa berbuah dan buahnya dibagikan keluar. Iman pada hakekatnya Allah yang hadir, yang kita hayati menjadi tumpuan dan pusat hidup kita. Allah adalah Kasih, maka iman mendorong kita untuk hidup dalam kasih dan kemurahan, sama seperti Allah adalah kasih dan penuh kemurahan. Jika orang berkata orang beriman namun hidupnya jauh dari kasih maka ia bukanlah orang beriman yang sebenarnya.

Semakin orang mewartakan imannya dalam perbuatan-perbuatan kasih maka rahmat dan kasih Allah semakin berlimpah. Sebaliknya jika orang hanya memikirkan dirinya sendiri rahmat dan kasih Allah semakin miskin. Tantangannya ketika orang mau berbagi kasih adalah diri sendiri yang terkadang kawatir kekurangan. Jika orang percaya kepada belas kasih Tuhan, orang akan terdorong untuk berbagi kasih.

Bagaimana agar iman bisa kuat dan berbuah dalam kasih? Iman membutuhkan perawatan. Cara merawat iman adalah dengan menjaga relasi yang personal dengan Tuhan Yesus. Semakin orang dekat dengan Tuhan Yesus secara pribadi, maka semakin kuat iman orang tersebut. Sebaliknya jika orang tidak merawat relasinya dengan Tuhan Yesus, maka iman pun akan tetap dangkal.

Marilah berdoa,

Tuhan yang Maha Kasih tambahkanlah iman kepada kami. Dengan iman tersebut kami bisa merasakan betapa Engkau mengasihi kami dan kami terdorong untuk berbagi kasih kepada sesama kami. Kuatkanlah kami selalu sebab Dikaulah tumpuan dihidup, kini dan semanjang masa. Amin.