Jumat, 2 September 2016
1Kor 4:1-5
Luk 5:33-39
Yesus mengajarkan kepada para muridNya untuk melakukan segala yang baik, termasuk juga dalam berdoa dan berpuasa bukan hanya karena kewajiban atau karena sudah menjadi kebiasaan namun melakukannya dengan semangat yang baru, yaitu dengan cinta kasih dan ketulusan. Anggur baru adalah tanda kehadiran Kristus sendiri yang hadir dan memperbaharui semua dengan cinta kasih.
Jika kita melakukan yang baik dilandasi karena kasih maka apa yang kita lakukan akan mendatangkan keselamatan dan damai. Akan tetapi jika melakukannya dengan alasan hanya sekedar memenuhi kewajiban dan alasan yang tidak murni, yaitu untuk mengejar penghormatan dari manusia, dan kepentingan diri yang lainnya maka akan sia-sialah semua yang kita lakukan. Yesus memberbaharui semuanya dengan kasih. Kasih sudah sepatasnya menjadi fondasi untuk melakukan semua yang kita lakukan.
Berpuasa adalah salah satu cara untuk memurnikan hati agar semakin terfokus pada Kasih Allah sebagai fondasi hidup. Oleh karena itu puasa bukan dilakukan untuk memenuhi aturan atau kewajiban. Karena jika kita melakukannya tanpa kasih dan ketulusan, semua yang dikerjakan berhenti untuk mendapatkan kepuasan diri sendiri semata. Kasih dan ketulusan menjadi sesuatu yang sangat penting dalam kehidupan rohani dan dalam kehidupan sosial bermasyarakat serta berkomunitas.
Tantangan yang harus kita adalah bagaimana kasih dan ketulusan tersebut bisa selalu tinggal didalam hati? Kasih dan ketulusan datang dari Allah sendiri, oleh karena itu kita bisa merasakan kehadiran kasih ketika kita bersatu dengan Allah sendiri. Bersatu dengan Allah berarti kita bersandar pada kekuatan Nya dan mau setia melakukan apa yang menjadi kehendak Nya.
Marialah berdoa,
Allah yang Maha kasih, Engkau selalu menjaga dan menuntun kami untuk selalu berjalan di jalan yang benar, penuh kasih dan tulus. Kami menyadari bahwa hal itu membutuhkan suatu pengurbanan. Kuatkanlah kami siap berkurban agar mampu melakukan kehendakMu dengan setia. Demi Kristus Tuhan dan pengantara kami. Amin.