Rabu, 28 September 2016
Ayb 9:1-12,14-16
Luk 9:57-62
Yesus menanamkan kepada para muridNya sikap lepas dan bebas dari segala kelekatan yang ada di dunia ini, bahkan siap berkurban menyerahkan nyawa untuk terwujud nya kehidupan yang penuh kasih dan damai. Pengurbanan tidak sia-sia jika apa yang diperjuangkan adalah nilai-nilai kebenaran yang membawa perubahan yang baik untuk semua mahluk. Yesus telah melakukan apa yang Dia ajarkan kepada para muridNya dengan rela menyerah seluruh hidup dan nyawa Nya untuk menegakkan nilai-nilai kebenaran di atas kayu Salib terutama nilai Kasih Allah yang tanpa syarat kepada manusia.
Yesus tidak menginginkan para muridNya hanya bisa membuat janji-janji, namun berani untuk melakukan apa yang dikatakan untuk memperjuangkan Kerajaan Allah hadir di dalam kehidupan di dunia. Dewasa ini sangat dibutuhkan pribadi-pribadi yang tidak banyak berkata-kata namun banyak berbuat untuk mewujudkan kehidupan yang penuh damai dalam keluarga, komunitas dan masyarakat. Yesus Kristus menunjukkan dalam hidupNya tindakan berani berkurban adalah lebih bernilai dari pada sikap dan kepuasan dalam berkata-kata.
Agar bisa bertindak maka dibutuhkan keberanian untuk melepaskan segala ketergantungan dan keterlekatan pada kepentingan diri sendiri; kesenangan, kenikmatan jasmani dan materi. Dengan sikap yang demikian orang bisa menyerahkan diri sepenuhnya pada komitmen untuk membangun kehidupan yang penuh dengan cinta kasih, keadilan, kejujuran dan kebenaran. Jika manusia masih terbelenggu dengan segala keinginan dan ambisinya maka ia akan hanya fokus pada dirinya sendiri.
Marilah berdoa,
Allah yang Maha Kasih, berilah kekuatan kepada kami untuk berani melepaskan dari segala keinginan yang bertentangan dengan kehendak Mu, agar kami siap untuk ambil bagian dalam karya Keselamatan Mu, menghadirkan Kerajaan Mu di muka bumi ini. Demi Kristus Tuhan dan pengantara kami, Amin.