HARI SABTU MINGGU BIASA KE 33
21 November, 2015
1 Makabe 6:1-13
Lukas 20:27-40
Allah Abraham, Alah Ishak dan Allah Yakub adalah Allah orang hidup.
Saudara-saudari terkasih,
Yesus, dalam Injil hari ini ditantang oleh kaum Saduki yang dikenal sebagai orang yang benar-benar ahli dalam hal hukum Yahudi. Mereka samasekali tidak percaya tentang “kebangkitan.” Oleh karena itu mereka berusaha menjebak Yesus dengan pertanyaan seperti yang kita dengar dalam bacaan Injil hari ini. Dalam hukum Yahudi, “Jika seorang, yang mempunyai saudara laki-laki, mati sedang isterinya masih ada, tetapi ia tidak meninggalkan anak, saudaranya harus kawin dengan isterinya itu dan membangkitkan keturunan bagi saudaranya itu. Adalah tujuh orang bersaudara. Yang pertama kawin dengan seorang perempuan lalu mati dengan tidak meninggalkan anak. Lalu perempuan itu dikawini oleh yang kedua, dan oleh yang ketiga dan demikianlah berturut-turut oleh ketujuh saudara itu, mereka semuanya mati dengan tidak meninggalkan anak. Akhirnya perempuan itu pun mati. Bagaimana sekarang dengan perempuan itu, siapakah di antara orang-orang itu yang menjadi suaminya pada hari kebngkitan? Sebab ketujuhnya telah beristerikan dia.” Suatu jebakan yang sangat menantang dan sangat tidak mudah untuk dipecahkan.
Saudara-saudari
Kaum Saduki ini benar-benar kurang asem….itulah ekspresi orang Flores kalau menghadapi hal-hal yang membuat orang geregetan. Di satu pihak mereka tidak percaya kepada “kebangkitan”, tetapi di pihak lain mereka berbuat seolah-olah “kebangkitan” itu sangat penting untuk mereka, sepertinya mereka begitu peduli. Tetapi Yesus memberikan jawaban dengan kata-kata penuh harapan…teristimewa dengan “penyaliban” yang sudah membayang-bayangi akhir perjalananNya di bumi ini. Dengan sangat sederhana dan gamblang namun telah menjadi kata-kata kunci yang membungkam kaum Saduki yang mau menjebak Yesus; kita kembali mendengar apa yang Yesus katakan “Tentang bangkitnya orang-orang mati, Musa telah memberitahukannya dalam nas tentang semak duri, di mana Tuhan disebut Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah yakub. Ia bukan Allah orang mati, melainkan Allah orang hidup, sebab dihadapan Dia semua orang hidup.” Karena di surga orang tidak kawin dan tidak dikawinkan. Disini Yesus memberikan kita semua harapan dan yakin bahwa oleh kematian dan kebangkitanNya, kita semua akan hidup selama-lamanya…karena kematian bukanlah akhir, tetapi awal dari kehidupan kekal. Oleh karena itu, dengan jawaban Yesus diatas membuat kita semua tidak menjadi gelisah dan takut, tetapi kita menjadi lebih tenang, yakin atau percaya bahwa Yesus akan selalu berjalan bersama kita menuju kehidupan kekal. Amin.